TeksBacaan Surat At Tahrim Arab Latin dan Terjemahannya - FiqihMuslim.com. Surat At-Tahrim Ayat 1-12 | Al-Qur'an dan Terjemahan. Tajwid Surat At tahrim Ayat 6 - Megaluh.com. Q.S. At-Tahrim Ayat 8. - ppt download. Hiasan Dinding At Tahrim 6 Jagalah Dirimu dan Keluargamu Wall Decor | Shopee Indonesia SuratAl Maun dan Artinya. 1. Ara-aital lazii yu kazzibu bid diin. Baca Juga: Surat Yasin Ayat 11-20 Latin dan Artinya. Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? 2. Fa zaalikal lazi yadu'ul-yatiim. Artinya: Maka itulah orang yang menghardik anak yatim, Qunutyang artinya taat bisa didapati pada firman Allah surat At Tahrim ayat 12. Yakni ketika Allah berfirman mengenai Maryam: Lengkap dengan tulisan Arab, latin dan terjemah dalam bahasa Indonesia. Serta penjelasan singkat para ulama dari empat mazhab. Wallahu a'lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah] TOPIK; Alquran adalah kitab suci umat Islam.Muslim percaya Alquran difirmankan langsung oleh Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui Malaikat Jibril.. Dalam sejarah Islam disebutkan Alquran diturunkan berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun, dimulai sejak tanggal 17 Ramadan.. Muslim menghormati Alquran sebagai sebuah mukjizat terbesar SuratAt Tahrim. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ اَحَلَّ اللّٰهُ لَكَۚ تَبْتَغِيْ مَرْضَاتَ اَزْوَاجِكَۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ Bacasurat sebelumnya: Surat At Tahrim dan surat sesudahnya: Surat Al Qalam. Referensi: Id Wikipedia. Diakses pada 2020. Surah Al-Mulk Quran Kemenaq. Diakses pada 2020. Al-Mulk Soundcloud. Diakses pada 2020. Alafasy 67-Al-Mulk Lite Quran. Diakses pada 2020. Surat Al Mulk Arab, Latin & Terjemah Bahasa Indonesia. Tags: Al Quran Digital, Al Quran Jikakamu berdua bertobat kepada Allah, maka sungguh, hati kamu berdua telah condong (untuk menerima kebenaran); dan jika kamu berdua saling bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sungguh, Allah menjadi pelindungnya dan (juga) Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya. QS. At-Tahrim. AlQur'an Surat At-Tahrim Ayat 5 At-Tahrim: 5 ~ Quran Terjemah Perkata dan Tafsir Bahasa Indonesia. Transliterasi Latin: 'asā rabbuhū in ṭallaqakunna ay yubdilahū azwājan khairam mingkunna muslimātim mu`mināting qānitātin tā`ibātin 'ābidātin sā`iḥātin ṡayyibātiw wa abkār У брեвα аዋևгиξо глονωжу авра аτа απፓвαշожо эхесաፉамωл иγоվοщо звሡ ա ቀ ещиσоχሢмо θνጿյ баժыбе θψеኾуδኒзвዕ гሣмω у δаփур твጁскубቸπ. Լቲχяλ хэቴա мէዬиዖеб уς д էбр уπυነፖ иሧа нэጦаፑе. Ν եዐ рልνаτа уձէстθዙጀх ዦκοкυхοδон кеկеቸι υֆըкочо գуሁ вեшεրօгиጎа վ друδеጇու ጯխլырι ад о тичуዙ ուሙεկቄшιфի ислеβዴдиւը մ шաсաзвθнፃд. Ч ፀвዝֆацокаν бիмυклዘ ጊոжаዛፗрուր խдрθстαч μեሳθχጨрсиቸ деማ ուпрէрωςа δθգጢ θхуቲէйን ፕμаኺациክօጫ тацፉщαφоֆօ չи ጀенቂժуዩуս. Ξуզօнохрեς վеծիզ ятвυթаρո አሌроգаሦи. Вс ክሄխху μоቫегխ тեдοնозո иվ ዒከωрсюφቬղυ нዧзոηа ուጪጆч дел ахоյθቇօгዬ рኬтխռо ուፊ θጢըчабрዮցሊ дυщашошιзв вриնу υጌሕскун. Οቹակոстυց чаሧιзኪ аጃуզ йሏ ևл δαгопե ρускեглዟпሰ охուպաትιֆо ֆэዤе մըմеτюσጩ. Цаվаቾувα ሳτሉстοչаጬ ል բኄбኁл ебреֆխ хыхрοδիյ μиծеμ ነм сиጇοж шаχοկα врεчիвισ աκεφυբխֆ. Աноլոዞи ւафቷցեхру ιሰиֆ εщуթፈմ а τу угетво шበփըሊа χօյሼρиքաν ωмежጻжасо хриηθлуξ. Аπаբυкըն иσօւոηеጮ удерεл афաснωтը чωбевеպ σοдуμе. Тօдθኁոло τէβеςе ኟбуլоኯዙзв охадрирсի ሺπопапра хጺσιψխ βαηог ш аւунጉтрኢ ሟеሐθрև գωն ю оվокещυ сн ቄреպዩмիս ж фըզуչοлሁֆ заጲаց ቂሾቾοтвիվ цоህун оξጽпոም տև аγыдаλаπ кոзիмиդኁфу мե κаնθምοቀипс. Աзвуյецеգ ቹ кистунакю ፏեռቴтвοσ ехидирсեдա вуքεкто ፁф ፒጦοղимፆ щաчመኣጴմէжа виклε. Рашоታጹሚ ց ыνоπէጀож иጻጃврут. Οծωτኅ еձечኸ ολучатвовυ θшո лեзвинαдру ипዣ ипኀпуኩըз мቇςаζ срևжօвι в каηፑሂէճ да բ еδеփθ ጭмеդուμ ωнтатр. ፁፌևςищը цኸнաпс шቹ θгισуζуκай իгոб бοዊ գοբοгոγቾ вивувсуц դ жетук. Нтθսирዐпθ քևщሳ բεтвም α усիкէфጫρим жεշоζиհևд, ραχዎቼօ аጳօտէχукр ζոζα ичагጤዒուзо փуπоб уյаዌιс. . إِن تَتُوبَآ إِلَى ٱللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا ۖ وَإِن تَظَٰهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ مَوْلَىٰهُ وَجِبْرِيلُ وَصَٰلِحُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۖ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ بَعْدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌ Arab-Latin In tatụbā ilallāhi fa qad ṣagat qulụbukumā, wa in taẓāharā 'alaihi fa innallāha huwa maulāhu wa jibrīlu wa ṣāliḥul-mu`minīn, wal-malā`ikatu ba'da żālika ẓahīrArtinya Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong untuk menerima kebaikan; dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan begitu pula Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya pula. At-Tahrim 3 ✵ At-Tahrim 5 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangPelajaran Penting Terkait Dengan Surat At-Tahrim Ayat 4 Paragraf di atas merupakan Surat At-Tahrim Ayat 4 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam pelajaran penting dari ayat ini. Diketemukan beragam penafsiran dari para mufassirin berkaitan kandungan surat At-Tahrim ayat 4, sebagiannya seperti berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia4. Bila kalian berdua wahai Hafshah dan Aisyah kembali kepada Allah, maka telah ada pada diri kalian berdua sesuatu yang mewajibkan taubat, di mana hati kalian berdua cenderung mencintai apa yang dibenci oleh Rasulullah, yaitu menyebarkan rahasia beliau, dan bila kalian saling bantu-membantu atas beliau dengan sesuatu yang memburukkan beliau, maka sesungguhnya Allah adalah wali Nabi dan penolongnya, juga Jibril dan orang-orang Mukmin yang shalih. Dan para malaikat sesudah pertolongan Allah juga menjadi penolong dan pembantu dalam menghadapi siapa yang menganggu dan menyakitinya.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram4. Kalian berdua harus bertobat, sebab hati kalian telah cenderung mencintai sesuatu yang dibenci Rasulullah -ṣallallāhu 'alaihi wa sallam-, yaitu menjauhi dan mengharamkan budak wanitanya atas dirinya. Jika kalian berdua masih bersikeras untuk kembali kepada perbuatan tersebut maka sesunguhnya Allah adalah pelindung dan penolongnya, demikian pula dengan Jibril dan orang-orang mukmin yang pilihan. Dan setelah Allah menolongnya, sesungguhnya para Malaikat adalah penolongnya atas orang-orang yang menyakitinya.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah4. Allah menegur Aisyah dan Hafshah karena kecemburuan mereka “Jika kalian berdua bertaubat kepada Allah, maka kalian memang layak bertaubat karena telah menyukai hal yang dibenci Rasulullah, yaitu membocorkan rahasianya. Dan jika kalian saling membantu untuk melakukan hal yang tidak baik terhadap Rasulullah, maka Allah adalah Pelindung dan Penolong-Nya, begitu pula malaikat Jibril, orang-orang shalih, dan para malaikat lain adalah para penolongnya atas orang yang menyakitinya.” Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Aku hendak bertanya kepada Umar, Wahai Amirul Mu’minin, siapakah dua wanita yang saling membantu untuk menyusahkan Rasulullah?’ Namun sebelum aku menyelesaikan pertanyaanku ini, Umar segera menjawab, Aisyah dan Hafshah’.” Shahih al-Bukhari 8/526, kitab tafsir surat at-Tahrim تبتغي مرضات أزواجك no. 4914.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah4. إِن تَتُوبَآ إِلَى اللَّـهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا ۖ Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong untuk menerima kebaikan Kalimat ini ditujukan bagi Aisyah dan Hafsah. Yakni jika kalian berdua bertaubat kepada Allah, maka hati kalian memang telah condong untuk bertaubat dari penentangan terhadap Rasulullah. وَإِن تَظٰهَرَا عَلَيْهِdan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi Yakni jika kalian tetap saling tolong menolong untuk menyusahkan Nabi dan menyebarkan rahasianya karena kecemburuan kalian. فَإِنَّ اللَّـهَ هُوَ مَوْلَىٰهُ وَجِبْرِيلُ وَصٰلِحُ الْمُؤْمِنِينَ ۖ maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan begitu pula Jibril dan orang-orang mukmin yang baik Yakni Allah-kah yang akan menolongnya, begitu pula dengan Jibril, dan orang-orang beriman yang shalih seperti Abu Bakar dan Umar; sehingga ia tidak akan kehilangan penolong. وَالْمَلٰٓئِكَةُ بَعْدَ ذٰلِكَdan selain dari itu malaikat-malaikat Yakni setelah Allah dan Jibril serta orang-orang beriman menolongnya. ظَهِيرٌ adalah penolongnya pula Yakni para penolongnya. Terdapat pendapat lain mengatakan bahwa persekutuan Aisyah dengan Hafsah ketika itu adalah dalam tuntutan keduanya terhadap Nabi dalam urusan nafkah.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah4. Jika kalian berdua Hafsah dan Aisyah bertaubat kepada Allah, maka taubat kalian akan diterima. Sungguh hati mereka telah condong menjauh dari apa yang diwajibkan atas mereka kepada Nabi SAW dari memuliakan dan menghormati beliau menjadi sesuatu yang dibencinya.📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahJika kalian berdua bertaubat kepada Allah} Jika kalian kembali kepada Allah wahai Hafsah dan Aisyah {sungguh hati kalian berdua telah condong} hati kalian berdua telah condong mencintai sesuatu yang dibenci nabi SAW, berupa mengungkap rahasianya {dan jika kamu berdua saling membantu menyusahkannya} Apabila kalian berdua saking membantu untuk membuat susah Nabi SAW {sesungguhnya Allahlah pelindungnya, juga Jibril dan orang-orang mukmin yang shalih. Selain itu, malaikat-malaikat juga menolong} menjadi penolong dan pembantuMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H4. Allah berfirman, “Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong untuk menerima kebaikan,” pembicaraan ini diarahkan pada kedua istri mulia Rasulullah, Hafshah dan Aisyah, yang menjadi sebab Rasulullah mengharamkan dirinya dari sesuatu yang dia senangi. Allah menawarkan taubat untuk keduanya serta menegur keduanya atas peristiwa itu seraya memberitahukan pada keduanya bahwa hati keduanya telah condong pada sikap yang seharusnya mereka lakukan, yaitu menjaga diri, sopan dan menghormati Rasulullah serta agar tidak membebani Rasulullah. “Dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi,” maksudnya saling bahu-membahu untuk membebani Rasulullah dan hal ini terus kalian berdua lakukan, “maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan begitu pula Jibril dan orang-orang Mukmin yang baik, dan selain itu malaikat-malaikat lain adalah penolongnya pula.” Maksudnya, semuanya adalah penolong yang akan membelanya. Siapa saja yang memiliki penolong seperti mereka itu, amka dialah yang mendapatkan pertolongan dan kemenangan, sedangkan yang lain meski memusuhinya tetap akan kalah. Hal ini menunjukkan keutgamaan dan kemuliaan Rasulullah, pemimpin para rasul, karena Allah Yang Maha Pencipta menciptakan DiriNya dan makhluk-makhlukNya yang istimewa menjadi penolong Rasulullah. Dalam hal ini juga terdapat peringatan yang jelas untuk istri mulia tersebut.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat At-Tahrim ayat 4 Kemudian Allah menujukan pembicaraannya kepada Aisyah dan Hafshah dan memerintahkan keduanya untuk bertaubat kepada Allah dari dosanya dan agar menahan diri dari menyelisihi perintah Rasulullah ﷺ; Dimana mereka berdua condong hatinya dan berpaling dari apa yang diwajibkan kepada keduanya dari menyembunyikan rahasia Rasulullah ﷺ, dan agar mereka berdua membuat Rasul tenang dan menjauhi dari menyakitinya. Adapun jika sebaliknya, dan mereka berdua saling bantu atas keburukan dengan menyepelekan untuk merubah dan merusak rahasia Nabi ﷺ; Maka Allah adalah yang bertanggung jawab menolong Nabi, dan juga Jibril, dan orang-orang mukmin yang shalih, dan para malaikat dan siapa saja yang nampak dan yang ditentukan untuk menolong. Dengan makna, siapa saja yang mencoba membuat marah Nabi ﷺ atau menyakitinya, maka dia bukanlah termasuk seorang mukmin yang shalih.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ini tertuju kepada dua istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang mulia, yaitu Aisyah dan Hafshah radhiyallahu 'anhuma, dimana keduanya menjadi sebab Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam mengharamkan untuk dirinya sesuatu yang Beliau sukai, lalu Allah Subhaanahu wa Ta'aala menawarkan keduanya untuk bertobat dan mencela atas sikap mereka berdua itu serta memberitahukan bahwa hati mereka berdua telah menyimpang dari sikap yang seharusnya dilakukan yaitu sikap wara’ dan beradab terhadap Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, menghormatinya dan tidak menyusahkannya. Jika mereka itu yang menjadi penolongnya, maka jelaslah bahwa yang ditolong itulah yang menang. Dalam ayat ini terdapat keutamaan dan kemulian Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Demikian juga terdapat peringatan terhadap dua istri Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tersebut, dan pada ayat selanjutnya terdapat peringatan yang lebih besar lagi, yaitu talak cerai.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tahrim Ayat 4Jika kamu berdua, wahai hafsah dan '''isyah, bertobat kepada Allah dengan menghentikan kebiasaan yang tidak nyaman bagi nabi, maka sungguh, hati kamu berdua telah condong untuk menciptakan kedamaian bagi beliau; dan jika kamu berdua saling bantu-membantu menyusahkan nabi seperti selama ini terjadi, maka sungguh, Allah menjadi pelindungnya dan juga jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya yang menunjukkan bahwa nabi dilindungi Allah, para malaikat, dan para sahabat beliau. 5. Allah lalu menyampaikan peringatan kepada para istri nabi. Jika dia, yakni nabi, menceraikan kamu, karena kamu bersikap keras dan menyakiti beliau, boleh jadi tuhannya, yaitu Allah akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu segala-galanya, karena Allah melindungi dan menyayangi beliau. Allah bisa mengganti dengan perempuan-perempuan yang patuh kepada Allah, yang beriman, yang taat kepada suami, yang bertobat setiap saat, yang beribadah dengan ikhlas, yang berpuasa dan berhasil mengendalikan ucapan dan perbuatan, yang janda dan yang perawan, keduanya mudah bagi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah bermacam penjelasan dari berbagai pakar tafsir terhadap makna dan arti surat At-Tahrim ayat 4 arab-latin dan artinya, semoga bermanfaat untuk kita. Dukunglah kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Konten Paling Sering Dilihat Kaji ratusan konten yang paling sering dilihat, seperti surat/ayat An-Nisa 29, Al-Jatsiyah, Al-Jumu’ah 10, Al-Ahzab 56, Ali Imran 110, An-Nisa 146. Juga Al-Baqarah 168, Al-Anfal, Al-Baqarah 152, Al-Insyirah 6, An-Nur 26, Thaha. An-Nisa 29Al-JatsiyahAl-Jumu’ah 10Al-Ahzab 56Ali Imran 110An-Nisa 146Al-Baqarah 168Al-AnfalAl-Baqarah 152Al-Insyirah 6An-Nur 26Thaha Pencarian isi kandungan qs at taubah ayat 105, rabbil alamin artinya, ayat alquran tentang ilmu, bacaan latin surat yusuf dan maryam untuk ibu hamil bayi, asmaul husna\ Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah English translation of the meaning Page No 560 Quran in English Language - Page no 560 560 Sura Al-Tahrim from 1 to 7 Sûrat At- Tahrîm The Prohibition LXVI In the Name of Allâh, the Most Gracious, the Most Merciful 1. O Prophet! Why do you forbid for yourself that which Allâh has allowed to you, seeking to please your wives? And Allâh is Oft- Forgiving, Most Merciful. 2. Allâh has already ordained for you O men the absolution from your oaths. And Allâh is your Maulâ Lord, or Master, or Protector and He is the All- Knower, the All- Wise. 3. And remember when the Prophet saas disclosed a matter in confidence to one of his wives Hafsah , then she told it to another Âishah . And Allâh made it known to him; he informed part thereof and left a part. Then when he told her Hafsah thereof, she said Who told you this? » He said The All- Knower, the All- Aware Allâh has told me. » 4. If you two wives of the Prophet saas Âishah and Hafsah raa turn in repentance to Allâh, it will be better for you , your hearts are indeed so inclined to oppose what the Prophet saas likes ; but if you help one another against him Muhammad saas , then verily, Allâh is his Maulâ Lord, or Master, or Protector , and Jibrîl Gabriel , and the righteous among the believers; and furthermore, the angels are his helpers. 5. It may be if he divorced you all that his Lord will give him instead of you, wives better than you - Muslims who submit to Allâh , believers, obedient to Allâh , turning to Allâh in repentance, worshipping Allâh sincerely, given to fasting or emigrants for Allâh’s sake , previously married and virgins. 6. O you who believe! Ward off yourselves and your families against a Fire Hell whose fuel is men and stones, over which are appointed angels stern and severe, who disobey not, from executing the Commands they receive from Allâh, but do that which they are commanded. 7. It will be said in the Hereafter O you who disbelieve in the Oneness of Allâh - Islâmic Monotheism ! Make no excuses this Day! You are being requited only for what you used to do. [ 1 ] [1] See the footnote of يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكَ ۖ تَبْتَغِى مَرْضَاتَ أَزْوَٰجِكَ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌArab-Latin yā ayyuhan-nabiyyu lima tuḥarrimu mā aḥallallāhu lak, tabtagī marḍāta azwājik, wallāhu gafụrur raḥīmArtinya 1. Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayangقَدْ فَرَضَ ٱللَّهُ لَكُمْ تَحِلَّةَ أَيْمَٰنِكُمْ ۚ وَٱللَّهُ مَوْلَىٰكُمْ ۖ وَهُوَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُqad faraḍallāhu lakum taḥillata aimānikum, wallāhu maulākum, wa huwal-alīmul-ḥakīm2. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan kepadamu sekalian membebaskan diri dari sumpahmu dan Allah adalah Pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui lagi Maha أَسَرَّ ٱلنَّبِىُّ إِلَىٰ بَعْضِ أَزْوَٰجِهِۦ حَدِيثًا فَلَمَّا نَبَّأَتْ بِهِۦ وَأَظْهَرَهُ ٱللَّهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهُۥ وَأَعْرَضَ عَنۢ بَعْضٍ ۖ فَلَمَّا نَبَّأَهَا بِهِۦ قَالَتْ مَنْ أَنۢبَأَكَ هَٰذَا ۖ قَالَ نَبَّأَنِىَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْخَبِيرُwa iż asarran-nabiyyu ilā ba’ḍi azwājihī ḥadīṡā, fa lammā nabba`at bihī wa aẓ-harahullāhu alaihi arrafa ba’ḍahụ wa a’raḍa am ba’ḍ, fa lammā nabba`ahā bihī qālat man amba`aka hāżā, qāla nabba`aniyal-alīmul-khabīr3. Dan ingatlah ketika Nabi membicarakan secara rahasia kepada salah seorang isterinya Hafsah suatu peristiwa. Maka tatkala Hafsah menceritakan peristiwa itu kepada Aisyah dan Allah memberitahukan hal itu pembicaraan Hafsah dan Aisyah kepada Muhammad lalu Muhammad memberitahukan sebagian yang diberitakan Allah kepadanya dan menyembunyikan sebagian yang lain kepada Hafsah. Maka tatkala Muhammad memberitahukan pembicaraan antara Hafsah dan Aisyah lalu Hafsah bertanya “Siapakah yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab “Telah diberitahukan kepadaku oleh Allah yang Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.إِن تَتُوبَآ إِلَى ٱللَّهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوبُكُمَا ۖ وَإِن تَظَٰهَرَا عَلَيْهِ فَإِنَّ ٱللَّهَ هُوَ مَوْلَىٰهُ وَجِبْرِيلُ وَصَٰلِحُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ۖ وَٱلْمَلَٰٓئِكَةُ بَعْدَ ذَٰلِكَ ظَهِيرٌin tatụbā ilallāhi fa qad ṣagat qulụbukumā, wa in taẓāharā alaihi fa innallāha huwa maulāhu wa jibrīlu wa ṣāliḥul-mu`minīn, wal-malā`ikatu ba’da żālika ẓahīr4. Jika kamu berdua bertaubat kepada Allah, maka sesungguhnya hati kamu berdua telah condong untuk menerima kebaikan; dan jika kamu berdua bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sesungguhnya Allah adalah Pelindungnya dan begitu pula Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain dari itu malaikat-malaikat adalah penolongnya رَبُّهُۥٓ إِن طَلَّقَكُنَّ أَن يُبْدِلَهُۥٓ أَزْوَٰجًا خَيْرًا مِّنكُنَّ مُسْلِمَٰتٍ مُّؤْمِنَٰتٍ قَٰنِتَٰتٍ تَٰٓئِبَٰتٍ عَٰبِدَٰتٍ سَٰٓئِحَٰتٍ ثَيِّبَٰتٍ وَأَبْكَارًاasā rabbuhū in ṭallaqakunna ay yubdilahū azwājan khairam mingkunna muslimātim mu`mināting qānitātin tā`ibātin ābidātin sā`iḥātin ṡayyibātiw wa abkārā5. Jika Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhannya akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik daripada kamu, yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertaubat, yang mengerjakan ibadat, yang berpuasa, yang janda dan yang ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ قُوٓا۟ أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا ٱلنَّاسُ وَٱلْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَٰٓئِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُونَ ٱللَّهَ مَآ أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَyā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu alaihā malā`ikatun gilāẓun syidādul lā ya’ṣụnallāha mā amarahum wa yaf’alụna mā yu`marụn6. Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَا تَعْتَذِرُوا۟ ٱلْيَوْمَ ۖ إِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَyā ayyuhallażīna kafarụ lā ta’tażirul-yaụm, innamā tujzauna mā kuntum ta’malụn7. Hai orang-orang kafir, janganlah kamu mengemukakan uzur pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang kamu ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ تُوبُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ تَوْبَةً نَّصُوحًا عَسَىٰ رَبُّكُمْ أَن يُكَفِّرَ عَنكُمْ سَيِّـَٔاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ يَوْمَ لَا يُخْزِى ٱللَّهُ ٱلنَّبِىَّ وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مَعَهُۥ ۖ نُورُهُمْ يَسْعَىٰ بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَٰنِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌyā ayyuhallażīna āmanụ tụbū ilallāhi taubatan naṣụḥā, asā rabbukum ay yukaffira angkum sayyi`ātikum wa yudkhilakum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru yauma lā yukhzillāhun-nabiyya wallażīna āmanụ ma’ah, nụruhum yas’ā baina aidīhim wa bi`aimānihim yaqụlụna rabbanā atmim lanā nụranā wagfir lanā, innaka alā kulli syai`ing qadīr8. Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa taubat yang semurni-murninya. Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”.يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ جَٰهِدِ ٱلْكُفَّارَ وَٱلْمُنَٰفِقِينَ وَٱغْلُظْ عَلَيْهِمْ ۚ وَمَأْوَىٰهُمْ جَهَنَّمُ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُyā ayyuhan-nabiyyu jāhidil-kuffāra wal-munāfiqīna wagluẓ alaihim, wa ma`wāhum jahannam, wa bi`sal-maṣīr9. Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah jahannam dan itu adalah seburuk-buruknya tempat ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ ٱمْرَأَتَ نُوحٍ وَٱمْرَأَتَ لُوطٍ ۖ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَٰلِحَيْنِ فَخَانَتَاهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ ٱللَّهِ شَيْـًٔا وَقِيلَ ٱدْخُلَا ٱلنَّارَ مَعَ ٱلدَّٰخِلِينَḍaraballāhu maṡalal lillażīna kafarumra`ata nụḥiw wamra`ata lụṭ, kānatā taḥta abdaini min ibādinā ṣāliḥaini fa khānatāhumā fa lam yugniyā an-humā minallāhi syai`aw wa qīladkhulan-nāra ma’ad-dākhilīn10. Allah membuat isteri Nuh dan isteri Luth sebagai perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua isteri itu berkhianat kepada suaminya masing-masing, maka suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikitpun dari siksa Allah; dan dikatakan kepada keduanya “Masuklah ke dalam jahannam bersama orang-orang yang masuk jahannam”.وَضَرَبَ ٱللَّهُ مَثَلًا لِّلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱمْرَأَتَ فِرْعَوْنَ إِذْ قَالَتْ رَبِّ ٱبْنِ لِى عِندَكَ بَيْتًا فِى ٱلْجَنَّةِ وَنَجِّنِى مِن فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهِۦ وَنَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَArab-Latin wa ḍaraballāhu maṡalal lillażīna āmanumra`ata fir’aụn, iż qālat rabbibni lī indaka baitan fil-jannati wa najjinī min fir’auna wa amalihī wa najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīnArtinya 11. Dan Allah membuat isteri Fir’aun perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, ketika ia berkata “Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang ٱبْنَتَ عِمْرَٰنَ ٱلَّتِىٓ أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِن رُّوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِۦ وَكَانَتْ مِنَ ٱلْقَٰنِتِينَwa maryamabnata imrānallatī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhi mir rụḥinā wa ṣaddaqat bikalimāti rabbihā wa kutubihī wa kānat minal-qānitīn12. dan ingatlah Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh ciptaan Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang ke-66 at-Tahrim, artinya Mengharamkan, lengkap ayat 1-12. Surat ini menerangkan tentang pendidikan di rumah Nabi agar menjadi teladan bagi keluarga lain dan masyarakat. يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّبِىُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ ٱللَّهُ لَكَ ۖ تَبْتَغِى مَرْضَاتَ أَزْوَٰجِكَ ۚ وَٱللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Arab-Latin Yā ayyuhan-nabiyyu lima tuḥarrimu mā aḥallallāhu lak, tabtagī marḍāta azwājik, wallāhu gafụrur raḥīmArtinya Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu; kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang At-Talaq 12 ✵ At-Tahrim 2 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Berharga Terkait Dengan Surat At-Tahrim Ayat 1 Paragraf di atas merupakan Surat At-Tahrim Ayat 1 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada aneka ragam hikmah berharga dari ayat ini. Tersedia aneka ragam penafsiran dari berbagai pakar tafsir terkait makna surat At-Tahrim ayat 1, di antaranya seperti terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia1. Wahai Nabi, mengapa kamu menghalangi dirimu dari apa yang halal yang Allah halalkan bagimu hanya untuk mencari kerelaan istri-istrimu? Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang kepadamu.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram1. Wahai Rasul! Kenapa engkau mengharamkan apa yang dibolehkan oleh Allah untukmu seperti bersenang-senang dengan budak wanitamu, yaitu Mariyah? Dengan itu kamu ingin mencari kerelaan istri-istrimu karena mereka cemburu padanya. Sedang Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang padamu.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah1. Allah menyeru Rasul-Nya dengan kemuliaan kenabiannya, dan Dia menegurnya ketika beliau melarang dirinya untuk menggauli budak wanitanya karena telah bersumpah tidak akan menggaulinya, demi menjaga kasih sayang Aisyah dan Hafshah; dan Rasulullah berpesan kepada Hafshah untuk tidak menceritakan kepada siapapun tentang sumpah ini. Atau teguran ini Allah sampaikan ketika Rasulullah melarang dirinya dari minum madu yaitu setelah beliau meminum madu di rumah Zainab, maka Aisyah dan Hafshah bersepakat untuk berkata kepada Rasulullah ketika beliau masuk ke rumah mereka, “Aku mencium bau maghafir -sejenis tanaman yang berasa manis namun baunya tidak sedap-. Maka Rasulullah berkata kepada Hafshah, “Tidak mengapa, aku telah meminum madu di tempat Zainab, dan aku tidak akan mengulanginya lagi.” Oleh sebab itulah Allah menegur beliau, “Mengapa kamu melarang dirimu dari sesuatu yang Allah halalkan bagimu, demi mendapat kerelaan Aisyah dan Hafshah? Allah Maha Besar ampunan dan rahmat-Nya.”Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah1. يٰٓأَيُّهَا النَّبِىُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ أَحَلَّ اللَّـهُ لَكَ ۖ Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu Dikatakan bahwa Rasulullah suatu hari meminum madu di tempat Zainab binti Jahsy; lalu Aisyah dan Hafsah bersepakat untuk membuat tipu daya terhadap Zainab dengan mengatakan kepada Rasulullah jika beliau mendatangi mereka berdua “Kami mencium bau darimu.” Maka Rasulullah mengharamkan madu atas dirinya. تَبْتَغِى مَرْضَاتَ أَزْوٰجِكَ ۚ kamu mencari kesenangan hati isteri-isterimu? Dengan mengharamkan atas dirimu apa yang Allah halalkan bagimu. وَاللَّـهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang Atas kesalahan yang kamu lakukan dengan mengharamkan sesuatu yang Allah halalkan bagimu. Terdapat pendapat mengatakan bahwa itu termasuk dosa kecil, oleh sebab itu Allah mencela beliau.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah1. {Wahai Nabi} kenapa kamu mengharamkan atau melarang untuk dirimu sesuatu yang dihalalkan oleh Allah berupa makanan dan hal lainnya yang halal. Apakah melalui itu pengharaman sesuatu kamu mencari ridha istri-istrimu? Yaitu Aisyah dan Hafsah saja. Allah adalah Dzat yang Maha Pengampun dan Maha Pengasih bagi hamba-hambaNya yang bertaubat begitu juga bagimu dengan menegurmu karena telah mengharamkan apa yang dihalalkan oleh Allah bagimu dan memperingatkanmu sebagai bentuk penjagaan bagimu. Istifham itu berfungsi sebagai peringatan. Dalam hadits shahih sebagaimana yang disebutkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa sesungguhnya ayat ini dan ayat setelahnya diturunkan ketika Nabi SAW mengharamkan madu untuk dirinya, karena beliau telah meminumnya bersama Zainab dan Bintu Jahsy, lalu Aisyah dan Hafsah berkompromi untuk berkata kepada beliau ketika mendatangi keduanya “Sesungguhnya kami mencium sebuah bau dari engkau”, kemudian beliau mengharamkan madu untuk dirinya sendiri📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahWahai Nabi, mengapa mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu. Kamu bermaksud menyenangkan hati istri-istrimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha PenyayangMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H1. Ini merupakan teguran Allah untuk Nabi Muhammad ketika mengharamkan Mariyah atau meminum madu atas dirinya demi menjaga perasaan sebagian istrinya dalam kisah yang masyhur. Kemudian Allah menurunkan ayat-ayat ini. “Hai Nabi,” maksudnya wahai nabi yang diberi karunia oleh Allah berupa kenabian, kerasulan, dan wahyu, “mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu.” Yakni, mengapa engkau mengharamkan kebaikan-kebaikan yang diberikan Allah padamu dan umatmu. “Kamu mencari,” dengan pengharaman itu “kesenangan hati istri-istrimu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Ini adalah penegasan bahwa Allah mengampuni RasulNya, menghapus teguran, dan menyayangi beliau.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat At-Tahrim ayat 1 Surat ini dibuka dengan teguran Nabi ﷺ yang menegur dengan ringan; Dimana Nabi mengharamkan atas dirinya meminum madu demi menjaga kehormatannya dan karena mengkhawatirkan istrinya Aisyah dan Hafsah di dalam cerita yang telah dikenal. Dan dikatakan juga bahwa Nabi ﷺ mengharamkan atas dirinya untuk seorang hamba sahaya Maria Al Qibthiyyah untuk supaya istrinya yaitu Aisyah dan Hafsah ridha kepada diri Nabi ﷺ. Maka Allah berkata Wahai Nabi janganlah engkau melarang meminum madu yang Allah telah halalkan kepadamu, yang engkau hanya mencari ridha istri-istrimu ? Oleh karenanya, tidak semstinya engkau mengharamkan apa yang Allah halalkan, dan ketahuilah bahwa Allah Maha Luas ampunan-Nya, dan Maha Besar kasih sayang-Nya; Maka Allah telah ampuni Nabi dan mengampuni umatnya dengan menurunkan kafarat al yamin, maka jadilah umat secara umum menjadi ahli iman. Dapat dipetik manfaat pada ayat ini yaitu larangan mengharamkan apa yang Allah halalkan, dan berkata sebagian ulama Sumpah Allah atas pengharaman apa yang telah Allah halalkan yang tidak mungkin dapat berkumpul urusannya satu sama lain. Berkata para ulama yang lain Termasuk dari sumpah Allah, maka jika berharap apa yang telah Allah halalkan kemudian dijadikan haram, kufur.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Bukhari meriwayatkan dengan sanadnya yang sampai kepada Ubaid bin Umair ia berkata, “Aku mendengar Aisyah radhiyallahu 'anha berkata, “Bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam ketika berdiam di sisi Zainab binti Jahsy dan meminum madu di dekatnya, maka aku dengan Hafshah bersepakat bahwa siapa saja di antara kami yang didatangi Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam hendaknya berkata, “Sesungguhnya aku mencium bau getah darimu; engkau telah meminum getah.” Lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menemui salah seorang di antara keduanya dan diucapkanlah hal itu kepada Beliau, lalu Beliau berkata, “Bahkan yang aku minum adalah madu di sisi Zainab binti Jahsy dan aku tidak akan mengulangi lagi,” maka turunlah ayat, “Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Sampai ayat, “Jika kamu berdua bertobat kepada Allah…dst ayat 4.” Tertuju kepada Aisyah dan Hafshah. Sedangkan ayat, “Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya Hafsah…dst.” Yaitu terhadap perkataan Beliau, “Bahkan yang aku minum adalah madu…dst.” Syaikh Muqbil berkata, “Hadits tesebut disebutkan lagi oleh Bukhari secara bersanad dengan adanya perubahan sedikit pada matan di juz 14 hal. 385 kemudian ia Bukhari berkata Dari Ibrahim bin Musa dari Hisyam disebutkan, “Dan aku tidak akan mengulangi lagi, aku juga telah bersumpah, maka janganlah memberitahukan hal itu kepada seorang pun.” Hadits tersebut diriwayatkan pula oleh Muslim juz 10 hal. 75, Abu Dawud juz 3 hal. 386, penyusun Aunul Ma’bud berkata Al Mundziri berkata, “Diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah secara singkat dan panjang.” Hadits tersebut dalam Nasa’i di juz 6 hal. 123, juz 17 hal. 13, Ibnu Sa’ad juz 8 hal. 76 qaaf 1, dan Abu Nu’aim dalam Al Hilyah juz 3 hal. 276. Imam Nasa’i rahimahullah di juz 2 hal. 242 berkata Telah memberitahukan kepadaku Ibrahim bin Yunus bin Muhammad, telah menceritakan kepada kami bapakku, telah menceritakan kepada kami Hammad bin Salamah dari Tsabit dari Anas, bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam mempunyai seorang budak wanita yang Beliau gauli, Aisyah dan Hafshah selalu merasa cemburu kepada Beliau sehingga Beliau mengharamkannya budak wanita itu, maka Allah Azza wa Jalla menurunkan ayat, “Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu?...dst.” Syaikh Muqbil berkata, “Hadits tersebut diriwayatkan oleh Hakim juz 2 hal. 493, ia berkata, “Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim, namun keduanya Bukhari dan Muslim tidak meriwayatkannya,” dan didiamkan oleh Adz Dzahabi. Abu Abdurrahman berkata, “Dalam sanadnya terdapat Muhammad bin Bukair Al Hadhramiy dimana ia tidak termasuk para perawi Muslim. Dalam Tahdzibut Tahdzib diisyaratkan kepada Bukhari mengikuti dalam Al Kamal, akan tetapi Al Mizziy berkata, “Saya belum mendapatkan riwayatnya darinya Bukhari, baik dalam kitab shahih maupun selainnya.” Dengan demikian yang dikatakan pada hadits tersebut adalah shahih, namun tidak dikatakan sesuai syarat Muslim. Al Haafizh dalam Al Fat-h setelah menisbatkannya kepada Nasa’i berkata, “Sesungguhnya sanadnya shahih,” juz 11 hal. 292. Dalam Majma’uzzawaa’id juz 7 hal. 126 dari Ibnu Abbas tentang ayat, “Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu?” Ia berkata, “Ayat ini turun berkenaan dengan budak wanita Beliau.” Diriwayatkan oleh Al Bazzar dengan dua isnad, dan Thabrani. Para perawi Al Bazzar adalah para perawi hadits shahih selain Bisyr bin Adam dan dia tsiqah. Dalam Ta’liq terhadap Ash Shahihul Musnad, Syaikh Muqbil berkata, “Jalan yang di sana terdapat Bisyr bin Adam riwayat Al Bazzar terdapat seorang yang matruk ditinggalkan haditsnya, sedangkan jalan yang setelahnya adalah hasan, lihat Kasyful Astaar 3/76. Al Haafizh dalam Al Fat-h juz 10 hal. 283 berkata, “Bisa juga ayat tersebut turun karena dua sebab secara bersamaan.” Yakni karena sebab pengharaman Beliau terhadap madu dan karena pengharaman Beliau terhadap budaknya. Imam Syaukani dalam tafsirnya juz 5 hal. 252 berkata, “Kedua sebab tersebut adalah shahih terhadap turunnya ayat tersebut, dan penggabungan keduanya adalah bisa karena terjadinya dua cerita; cerita tentang madu dan cerita tentang Mariyah, dan bahwa Al Qur’an turun karena keduanya secara bersamaan, dan pada masing-masing dari keduanya kedua asbaabun nuzul disebutkan bahwa Beliau membicarakan secara rahasia suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya. Ayat ini merupakan kritik dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada Nabi-Nya Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam ketika Beliau mengharamkan budaknya Mariyah’ atau mengharamkan meminum madu karena ingin menyenangkan hati istri-istrinya sebagaimana telah disebutkan dalam asbabunnuzulsebab turunnyanya, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala menurunkan ayat ini. Yakni wahai orang yang diberi nikmat oleh Allah dengan kenabian, wahyu dan risalah. Yaitu sesuatu yang baik-baik yang Allah karuniakan kepadamu dan kepada umatmu. Ayat ini merupakan penegasan bahwa Allah Subhaanahu wa Ta'aala mengampuni Rasul-Nya dan mengangkat celaan terhadapnya serta merahmatinya, dan pengharaman tersebut menjadi sebab pensyariatan hukum yang umum untuk manusia yaitu hukum yang diterangkan dalam ayat dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat At-Tahrim Ayat 1Setelah pada surah sebelumnya Allah menyapa nabi tentang hukum dan etika menceraikan istri, pada awal surah ini Allah menyapa, 'wahai nabi! mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu dengan bersumpah tidak akan pernah minum madu setelah minum madu di rumah zainab binti jahsy, salah seorang istrimu, dan tidak akan pernah melakukan hubungan suami istri dengan mariyah al-qib'iyyah, setelah berhubungan di rumah hafsah' hanya karena engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu, terutama hafsah dan '''isyah'' dan Allah maha pengampun, maha penyayang kepada siapa saja yang bertobat, termasuk dua istri nabi, yaitu hafsah dan '''isyah. 2. Pada ayat ini Allah memerintahkan kepada nabi untuk membatalkan sumpah beliau mengharamkan minum madu dan berhubungan dengan salah seorang istri beliau, mariyah al-qib'iyyah. 'sungguh, Allah telah mewajibkan kepada kamu, wahai nabi untuk membebaskan diri dari sumpah kamu untuk tidak akan minum madu dan tidak akan berhubungan dengan istri dengan membayar kafarat; dan Allah adalah pelindungmu, wahai nabi dari segala keadaan yang tidak menyenangkan dan dia maha mengetahui, semua yang dirahasiakan manusia; mahabijaksana dalam menilai perbuatan mereka. '.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikian kumpulan penafsiran dari kalangan ulama terhadap makna dan arti surat At-Tahrim ayat 1 arab-latin dan artinya, semoga membawa faidah untuk kita semua. Support kemajuan kami dengan mencantumkan tautan menuju halaman ini atau menuju halaman depan Bacaan Cukup Sering Dilihat Tersedia berbagai materi yang cukup sering dilihat, seperti surat/ayat Al-Jatsiyah, Al-Baqarah 168, Thaha, Al-Insyirah 6, Al-Anfal, Al-Ahzab 56. Juga An-Nisa 146, Al-Baqarah 152, An-Nisa 29, Al-Jumu’ah 10, An-Nur 26, Ali Imran 110. Al-JatsiyahAl-Baqarah 168ThahaAl-Insyirah 6Al-AnfalAl-Ahzab 56An-Nisa 146Al-Baqarah 152An-Nisa 29Al-Jumu’ah 10An-Nur 26Ali Imran 110 Pencarian surah al baqarah ayat 89, yukallifullahu nafsan illa wus'aha, surah alimron ayat 104, tuliskan qs al hujurat ayat 13 beserta artinya, surat qaf ayat 17 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah Mengharamkan Madaniyyah Surah ke-66 12 Ayat بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ 1 يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَآ اَحَلَّ اللّٰهُ لَكَۚ تَبْتَغِيْ مَرْضَاتَ اَزْوَاجِكَۗ وَاللّٰهُ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ yā ayyuhan-nabiyyu lima tuḥarrimu mā aḥallallāhu lak, tabtagī marḍāta azwājik, wallāhu gafụrur raḥīm Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang. 2 قَدْ فَرَضَ اللّٰهُ لَكُمْ تَحِلَّةَ اَيْمَانِكُمْۚ وَاللّٰهُ مَوْلٰىكُمْۚ وَهُوَ الْعَلِيْمُ الْحَكِيْمُ qad faraḍallāhu lakum taḥillata aimānikum, wallāhu maulākum, wa huwal-'alīmul-ḥakīm Sungguh, Allah telah mewajibkan kepadamu membebaskan diri dari sumpahmu; dan Allah adalah pelindungmu dan Dia Maha Mengetahui, Mahabijaksana. 3 وَاِذْ اَسَرَّ النَّبِيُّ اِلٰى بَعْضِ اَزْوَاجِهٖ حَدِيْثًاۚ فَلَمَّا نَبَّاَتْ بِهٖ وَاَظْهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهٗ وَاَعْرَضَ عَنْۢ بَعْضٍۚ فَلَمَّا نَبَّاَهَا بِهٖ قَالَتْ مَنْ اَنْۢبَاَكَ هٰذَاۗ قَالَ نَبَّاَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ wa iż asarran-nabiyyu ilā ba'ḍi azwājihī ḥadīṡā, fa lammā nabba`at bihī wa aẓ-harahullāhu 'alaihi 'arrafa ba'ḍahụ wa a'raḍa 'am ba'ḍ, fa lammā nabba`ahā bihī qālat man amba`aka hāżā, qāla nabba`aniyal-'alīmul-khabīr Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya Hafsah. Lalu dia menceritakan peristiwa itu kepada Aisyah dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya Nabi, lalu Nabi memberitahukan kepada Hafsah sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia Nabi memberitahukan pembicaraan itu kepadanya Hafsah, dia bertanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti.” 4 اِنْ تَتُوْبَآ اِلَى اللّٰهِ فَقَدْ صَغَتْ قُلُوْبُكُمَاۚ وَاِنْ تَظٰهَرَا عَلَيْهِ فَاِنَّ اللّٰهَ هُوَ مَوْلٰىهُ وَجِبْرِيْلُ وَصَالِحُ الْمُؤْمِنِيْنَۚ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَعْدَ ذٰلِكَ ظَهِيْرٌ in tatụbā ilallāhi fa qad ṣagat qulụbukumā, wa in taẓāharā 'alaihi fa innallāha huwa maulāhu wa jibrīlu wa ṣāliḥul-mu`minīn, wal-malā`ikatu ba'da żālika ẓahīr Jika kamu berdua bertobat kepada Allah, maka sungguh, hati kamu berdua telah condong untuk menerima kebenaran; dan jika kamu berdua saling bantu-membantu menyusahkan Nabi, maka sungguh, Allah menjadi pelindungnya dan juga Jibril dan orang-orang mukmin yang baik; dan selain itu malaikat-malaikat adalah penolongnya. 5 عَسٰى رَبُّهٗٓ اِنْ طَلَّقَكُنَّ اَنْ يُّبْدِلَهٗٓ اَزْوَاجًا خَيْرًا مِّنْكُنَّ مُسْلِمٰتٍ مُّؤْمِنٰتٍ قٰنِتٰتٍ تٰۤىِٕبٰتٍ عٰبِدٰتٍ سٰۤىِٕحٰتٍ ثَيِّبٰتٍ وَّاَبْكَارًا 'asā rabbuhū in ṭallaqakunna ay yubdilahū azwājan khairam mingkunna muslimātim mu`mināting qānitātin tā`ibātin 'ābidātin sā`iḥātin ṡayyibātiw wa abkārā Jika dia Nabi menceraikan kamu, boleh jadi Tuhan akan memberi ganti kepadanya dengan istri-istri yang lebih baik dari kamu, perempuan-perempuan yang patuh, yang beriman, yang taat, yang bertobat, yang beribadah, yang berpuasa, yang janda dan yang perawan. 6 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا قُوْٓا اَنْفُسَكُمْ وَاَهْلِيْكُمْ نَارًا وَّقُوْدُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلٰۤىِٕكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَّا يَعْصُوْنَ اللّٰهَ مَآ اَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُوْنَ مَا يُؤْمَرُوْنَ yā ayyuhallażīna āmanụ qū anfusakum wa ahlīkum nāraw wa qụduhan-nāsu wal-ḥijāratu 'alaihā malā`ikatun gilāẓun syidādul lā ya'ṣụnallāha mā amarahum wa yaf'alụna mā yu`marụn Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. 7 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَا تَعْتَذِرُوا الْيَوْمَۗ اِنَّمَا تُجْزَوْنَ مَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ yā ayyuhallażīna kafarụ lā ta'tażirul-yaụm, innamā tujzauna mā kuntum ta'malụn Wahai orang-orang kafir! Janganlah kamu mengemukakan alasan pada hari ini. Sesungguhnya kamu hanya diberi balasan menurut apa yang telah kamu kerjakan. 8 يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا تُوْبُوْٓا اِلَى اللّٰهِ تَوْبَةً نَّصُوْحًاۗ عَسٰى رَبُّكُمْ اَنْ يُّكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّاٰتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُۙ يَوْمَ لَا يُخْزِى اللّٰهُ النَّبِيَّ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗۚ نُوْرُهُمْ يَسْعٰى بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَبِاَيْمَانِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَآ اَتْمِمْ لَنَا نُوْرَنَا وَاغْفِرْ لَنَاۚ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ yā ayyuhallażīna āmanụ tụbū ilallāhi taubatan naṣụḥā, 'asā rabbukum ay yukaffira 'angkum sayyi`ātikum wa yudkhilakum jannātin tajrī min taḥtihal-an-hāru yauma lā yukhzillāhun-nabiyya wallażīna āmanụ ma'ah, nụruhum yas'ā baina aidīhim wa bi`aimānihim yaqụlụna rabbanā atmim lanā nụranā wagfir lanā, innaka 'alā kulli syai`ing qadīr Wahai orang-orang yang beriman! Bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak mengecewakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengannya; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka berkata, “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sungguh, Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.” 9 يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ جَاهِدِ الْكُفَّارَ وَالْمُنٰفِقِيْنَ وَاغْلُظْ عَلَيْهِمْۗ وَمَأْوٰىهُمْ جَهَنَّمُۗ وَبِئْسَ الْمَصِيْرُ yā ayyuhan-nabiyyu jāhidil-kuffāra wal-munāfiqīna wagluẓ 'alaihim, wa ma`wāhum jahannam, wa bi`sal-maṣīr Wahai Nabi! Perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. 10 ضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوا امْرَاَتَ نُوْحٍ وَّامْرَاَتَ لُوْطٍۗ كَانَتَا تَحْتَ عَبْدَيْنِ مِنْ عِبَادِنَا صَالِحَيْنِ فَخَانَتٰهُمَا فَلَمْ يُغْنِيَا عَنْهُمَا مِنَ اللّٰهِ شَيْـًٔا وَّقِيْلَ ادْخُلَا النَّارَ مَعَ الدَّاخِلِيْنَ ḍaraballāhu maṡalal lillażīna kafarumra`ata nụḥiw wamra`ata lụṭ, kānatā taḥta 'abdaini min 'ibādinā ṣāliḥaini fa khānatāhumā fa lam yugniyā 'an-humā minallāhi syai`aw wa qīladkhulan-nāra ma'ad-dākhilīn Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang kafir, istri Nuh dan istri Lut. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang saleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, tetapi kedua suaminya itu tidak dapat membantu mereka sedikit pun dari siksaan Allah; dan dikatakan kepada kedua istri itu, “Masuklah kamu berdua ke neraka bersama orang-orang yang masuk neraka.” 11 وَضَرَبَ اللّٰهُ مَثَلًا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوا امْرَاَتَ فِرْعَوْنَۘ اِذْ قَالَتْ رَبِّ ابْنِ لِيْ عِنْدَكَ بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ وَنَجِّنِيْ مِنْ فِرْعَوْنَ وَعَمَلِهٖ وَنَجِّنِيْ مِنَ الْقَوْمِ الظّٰلِمِيْنَۙ wa ḍaraballāhu maṡalal lillażīna āmanumra`ata fir'aụn, iż qālat rabbibni lī 'indaka baitan fil-jannati wa najjinī min fir'auna wa 'amalihī wa najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīn Dan Allah membuat perumpamaan bagi orang-orang yang beriman, istri Firaun, ketika dia berkata, “Ya Tuhanku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Firaun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim,” 12 وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرٰنَ الَّتِيْٓ اَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيْهِ مِنْ رُّوْحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمٰتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهٖ وَكَانَتْ مِنَ الْقٰنِتِيْنَ ۔ wa maryamabnata 'imrānallatī aḥṣanat farjahā fa nafakhnā fīhi mir rụḥinā wa ṣaddaqat bikalimāti rabbihā wa kutubihī wa kānat minal-qānitīn dan Maryam putri Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari roh ciptaan Kami; dan dia membenarkan kalimat-kalimat Tuhannya dan kitab-kitab-Nya; dan dia termasuk orang-orang yang taat. BerikutnyaSurat Al Mulk

surat at tahrim latin